Senin, 03 April 2023

RANGKUMAN METERI IPA BIOLOGI KELAS 11

 RANGKUMAN MATERI IPA BIOLOGI KELAS 11 SEMSTER 1

BAB 4

Sistem Gerak Pada Manusia

Peta Konsep


A. Kerangka Tubuh Manusia

Kerangka terdiri atas zat organik khusus seperti kitin dan kolagen, atau kompleks zat organik dan anorganik. Kompleks ini sangat kuat, karena zat anorganik tahan terhadap tekanan, dan komponen organik tahan terhadap tegangan dan memberi elastisitas.

Rangka pada tubuh manusia merupakan rangka endoskeleton, yaitu rabgka terdapat didalam tubuh. Rangka berfungsi untuk melekatnya otot rangka, sebagai alat gerak pasif, melindungi organ-organ tubuh yang lemah, mrnunjang tubuhu, memberi bentuk tubuh, temepat pembuatan del-sel darah, dan sebagai tempat penimbunan mineral. 

    1. Bentuk Tulang

Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tretentu. Berikut adalah beberpa bentuk tulang:

  • Tulang panjang (long bones) - tulang ini memiliki bentuk yang lebih panjang daripada lebar, dengan ujung yang lebih lebar dari batang tulangnya. Contohnya adalah tulang paha, tulang lengan, dan tulang jari.
  • Tulang pendek (short bones) - tulang ini cenderung memiliki dimensi yang hampir sama di semua sisi dan bentuknya kurang teratur daripada tulang panjang. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan (carpal) dan tulang kaki kecil (tarsal).
  • Tulang pipih (flat bones) - tulang ini datar dan tipis, dengan dua permukaan rata dan ujung tajam. Contohnya adalah tulang dada (sternum), tulang tengkorak, dan tulang pinggul (pelvis).
  • Tulang tak beraturan (irregular bones) - tulang ini tidak memiliki bentuk yang tetap dan tidak dapat digolongkan ke dalam kelompok yang sudah disebutkan. Contohnya adalah tulang belikat (scapula), tulang tulang wajah (facial bone), dan tulang belakang (vertebra).
  • Tulang sesamoid (sesamoid bones) - tulang ini berbentuk bulat atau oval dan terletak di dalam tendon. Contohnya adalah tulang lutut (patella) dan tulang di bawah ibu jari kaki (sesamoid hallus).

Tulang pipa
 

    2. Pembentukan Tulang

Selama Pembentukan embrio, sebagian besar kerangkamanusia terdiri atas tulang rawan atau kartilago. Kartilago berwarna transparan dan berbentuk lentur. Setelah dewasa, tulang rawan diagnti dengan tulang. Tulang ini disebuut tulang pengganti tulang rawan. Pembentukan tulang rawan ini disebut osifikasi.  

Berikut fase-fase pembentukan tulang diantaranya:

  1. Perkembangan embrio - pada awal perkembangan, tulang terbentuk dari jaringan ikat yang lunak dan belum terkalsifikasi.

  2. Ossifikasi intramembran - tahap ini terjadi ketika sel-sel osteoblas langsung menghasilkan tulang pada membran yang membentuk tengkorak, tulang belakang, dan tulang pipih lainnya.

  3. Ossifikasi endokondral - tahap ini terjadi ketika tulang terbentuk dari model tulang rawan hialin yang berbentuk seperti tulang. Proses ini terjadi pada pembentukan tulang panjang dan tulang pendek.

  4. Pertumbuhan tulang - setelah terbentuk, tulang terus tumbuh dan bertambah besar melalui proses pertumbuhan tulang dan remodelling tulang, di mana sel-sel tulang lama dihancurkan dan digantikan oleh sel-sel tulang baru.

  5. Faktor-faktor pengaruh - pembentukan tulang juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nutrisi, hormon, dan aktivitas fisik.

Dalam keseluruhan proses pembentukan tulang, sel-sel osteoblas, osteoklas, dan osteosit berperan penting dalam menghasilkan dan merawat tulang.

Proses osifikasi pada tulang piap terjadi dalam beberapa tahap, diantaranya;

  • Penulangan terjadi dari tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas. bagian yang paling banyak mengandung osteoblas adalah epifisis dan diafisis.
  • Terjadi perkembangan pusat osifikasi primer yang disertai perluasan bone collar.
  • Pada bagian sentral tulang terjadi perombakan sel-sel tulang (reabsopsi tulang) sehingga pembuluh darah mulai masuk dan membentuk rongga sum-sum tulang.
  • pembentukan pusat osifikasi sekunder muncul pada setiap epifisis. Osifikasi ini menyebabkan pemanjangan tulang.
gambar osifikasi tulang panjang


    3. Skeleton (Kerangka Tubuh)

Pada manusia, kerangka tubuh (skeleton) dibagi menjadi skeleton aksial, dan skeleton epindikular.


a. Skeleton Aksial
  • Tulang Tengkorak

Tulang tengkorak adalah rangka tulang yang terdiri dari 22 tulang, yang melindungi otak dan membentuk struktur wajah. Terdapat dua jenis tulang tengkorak, yaitu tulang tengkorak kranium (tulang kepala) dan tulang tengkorak wajah (tulang rahang atas, tulang rahang bawah, dan tulang-tulang wajah lainnya). Tulang tengkorak kranium terdiri dari delapan tulang, yaitu tulang frontal, tulang parietal (2), tulang temporal (2), tulang occipital, tulang sfenoid, dan tulang etmoid. Sedangkan tulang tengkorak wajah terdiri dari 14 tulang, yaitu tulang nasal (2), tulang maksila (2), tulang palatine (2), tulang zigomatik (2), tulang lakrimal (2), vomer, dan mandibula. Tulang tengkorak memiliki fungsi penting untuk melindungi otak dan organ-organ dalam kepala, serta membentuk struktur wajah dan memberikan tempat bagi otot-otot kepala.

  • Tulang Belakang

Tulang belakang, atau disebut juga tulang vertebral, adalah serangkaian tulang yang membentang dari panggul hingga ke kepala yang membentuk tulang punggung manusia atau hewan vertebrata. Terdapat 33 tulang pada tulang belakang, yang dikelompokkan menjadi lima bagian: 7 tulang leher (servikal), 12 tulang dada (thorakal), 5 tulang pinggang (lumbal), 5 tulang tulang panggul (sakral), dan 4 tulang ekor (koksigeal). Tulang belakang memiliki beberapa fungsi, antara lain untuk mendukung tubuh dan mempertahankan postur tubuh, melindungi sumsum tulang belakang dan saraf tulang belakang, dan memungkinkan gerakan tubuh seperti menekuk, memutar, dan membungkuk. Kondisi tulang belakang yang tidak sehat seperti skoliosis, osteoporosis, atau cedera tulang belakang dapat memengaruhi kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan.

  • Tulang dada dan tulang rusuk

Tulang dada (sternum) terdiri atas kepala (capit), badan (korpus), dan ekor (procesusxip hoidesus). Pada tulang dada melekat tulang rusuk (costae)yang terdiri atas 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang ruduk palsu dan 2 pasang rusuk melayang. tulang dada beserta rulang rusuk dan tulang punggung membentuk rongga dada yang didalmnya terdapat organ penting, seperti paru-paru dan jantung.



b. Skeleton apendikular

  • Tungkai atas

tungkai atas terdiri ats tulang selangka (clafikula), tulang belikat (stapula), tulang lengan atas (hunmerus), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (raduis)., 8 buah tulang pergelangan tangan {(kerpal), 5 buah tulang telapak tangan (metakarpal), dan 14 buah tulang jari (falanges).

  • Tungkai bawah

Tungkai bawah adalah bagian tubuh manusia yang terletak di bawah pinggang dan terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

  1. Paha (femur): Tulang panjang terbesar dan terkuat pada tubuh manusia yang menghubungkan pinggul dan lutut.
  2. Betis (sura): Terdiri dari dua tulang panjang yaitu tulang kering (fibula) dan tulang betis (tibia) yang menghubungkan lutut dan pergelangan kaki.
  3. Lutut (knee joint): Sendi di antara tulang paha dan betis yang memungkinkan gerakan seperti menekuk dan memanjangkan kaki.
  4. Pergelangan kaki (ankle joint): Sendi di antara tulang betis dan tulang kalkaneus (tulang tumit) yang memungkinkan gerakan seperti fleksi dan ekstensi kaki.
  5. Kaki (foot): Terdiri dari tulang-tulang jari dan tulang pergelangan kaki. Kaki manusia memiliki lima jari, yaitu jempol kaki, jari kaki ke-2, jari kaki ke-3, jari kaki ke-4, dan jari kaki ke-5.
  6. Pinggul (hip): Terdiri dari tulang panggul dan tulang femur yang menghubungkan tungkai bawah dengan tulang belakang.


    4. Artikulasi atau persendian

Pada persendia terdapat cairan pelumas (cairan sinofial). Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon. Sedangkan, jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang disebut ligamen. Perseendian dapat dikelompokan menjadi sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
  • Sinartosis yaitu persendian yang tidak memungkinkan terjadinya pergerakan disebu sinartosis. Tulang-tulang dipersatukan oleh jaringan tulang, contohnya pada tulang-tulang kepala.
  • Amiartrosis yaitu persendian tulang dengan pergerakan yang sangat tebatas. Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu sinkondrosis dan sindenmosis. Sinkondrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. contohnya pada pelekatan tulang dada dan tulang iga. Sedangkan sindesmosis ialah persendian yang dihubungkan oleh jaringan penyambung.
  • Diartrosis merupakan hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain, yang dihubungkan oleh persendian. Persendian yang menyebabkan gerakan bebas dan mobilitasnya cukup besar, biasanya terjadi pada tulang-tulang panjang. Ujung tualng-tulang ini ditutupi dengan tulang rawan dan terdapat rongga sinofial nyang berisis cairan sinofial untuk memudahkan gerakan. persendian ini ditutupi oleh pembungkus jaringan fibrosa. Persendian diartoris dapat dibagi menjadi beberapa macam sendi, yaitu;
    1. Sendi putar yaitu persendian yang memungkinakn adanya rotasi atau berputar. Hal ini terjadi apabila ujung tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain. contoh sendi putar adalah tulang tengkorak dengan tualang atlas, pergelangan lengan, dan pergelangan kaki.
    2. Sendi engsel yaitu Persendian yang menyababkan gerakan satu arah karena berporos satu. Contohnya adalah hubungan tulang dengan sikut, lutut dan jari-jari.
    3. Sendi pelana yaitu peresendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos dua. Contohnya, terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan.
    4. Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk keujung tulang lain. Comntohnya, hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FAKTA MENARIK GAME HILL CLIMBING RACING

  HILL CLIMBING RACING SEJARAH Hill Climb Racing adalah sebuah permainan video mobil balap yang dikembangkan oleh studio permainan Finlandia...