RANGKUMAN MATERI IPA BIOLOGI KELAS 11 SEMSTER 1
LANJUTAN BAB 5
4. Golongan Darah dan Tranfusi Darah
Darah manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutiininnya. Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang pembentukan anti bodi. Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk tranfusi darah.
a. Golongan Darah
Golongan darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan berdasarkan ada atau tidaknya antigen (aglutinogen) dan atntibodi (aglutinin). Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung antigen atau aglutinogen A. Orang yang bergolongan darah B, pada membran sel darah merahnya mengandung aglutinogen B. Orang yang bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung aglutinogen A dan B. Sedangkan orang yang bergolonga darah O, pada membran sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A dan B.
b. Tranfusi Darah
Tranfusi darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang memerlukan. orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan oranga yang menerima darah disebut resipien. Golongan darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah. Oleh karena itu, golongan darah O disebut donor universal. Golongan darah O hanya dapat menerima donor darah darin golongan darah O juga.
Golongan darah AB merupakan resipien univesal, karena dapat menreima darah dari golongan darah A,B,Ab maupun O.
5. Pereedaran Limfa
Pada mamalia dan manusia, selain peredaran darah, terdapat peredaran limfa atau getah bening. Cairan limfa tidak mengandung eritrosif dan trombosit, tatapi banyak mengandung sel darah putih, yaitu limfosit. Limfa berperan dalam mengangkut sisa metabolisme, lemak dari usus, dan menghancurkan kuman. Peredaran limfa tidak selalu melalui pembuluh sehingga disebut peredaran terbuka.
B. Gangguan dan Kelainan Sistem peredaran Darah
gangguan apda darah dan sistem peredaran darah dapat terjaddi karena kerusakan, faktor keturunan, dan lainnya. Gangguan tersebut antar lain:
- Animea, adalah penyakit kekurangan darah.
- Leukimia (Kanker Darah), merupakan kelainan sistem peredaran darah yang disebabkan oleh pertumbuhan sel darah putih atau leukosit yang tidak terkendali.
- Hipertensi, adalah tekanan darah tinggi, yang disebabkan karena penyempitan pembuluh darah.
- Hipotensi, adalah tekanan darah rendah, tekanan sistolny adibawah 100 mmHg.
- Hemofili, adalah penyaiit keturunan berupa darah sukar membeku jika terjadi luka.
- Penyakit kuning pada bayi (Eritoblastosis Fetalis) disebabkan karena agltinin atau anti rh darah ibu masuk kedalam darh anaknya yang memiliki rh+. Hal ini menyebabkan sel anak rusak.
- Varesis, adalah pelebaran pembuluh balik (vena).
- Trombus (embolus) adalah kelainan pada jantung karena adanya gumpalan didalam nadi tajuk.
- Miokarditis, adalah kelainan pada otot jantung karena radang.
- Sklerosis, adalah kelainan pembuluh nadi yang megeras.
1. Transfortasi Pada Invertebrata
a. Protozoa
Hewan protozoa dak meiliki sistem pengangkutan yang khusus. Difusi, pengangkutan aktif, dan aliran sitoplasma cukup menjamin sebagian tubuhnya mendapat bahan-bahan yang memadai.
- Paramecium, yang hany terdiri atas satu sel, transfortasi dilakukan oleh sel itu sendiri.
- Planaria dan Hydra, sistem transportasi pada planaria dan hydra dilakukan oleh cairan didalam ruang gastrovaskuler yang bercabang-cabang.
b. SeranggaSistem transportasi pada serangga terjadi tidak hanya didalam pembuluh darah, tetapi juga gerjadi didalam rongga badan serangga tersebut. Sistem transportasi demikian dinamakan sistem peredaran darah terbuka. Pada belalang terdapat homosoel, yaitu rongga badan yang menegcil. Bagian sistem tertutup pada peredaran darah adalah sebuah jantung tabung yang panjang dan aorta yang terdapat dlam dorsal.
c. Cacing tanahCacing tanah relatif berukuran besar dan kompleks. Cacing inimemiliki sistem peredaran darah tertutup. Peredaran darah tertutup adalah peredaran darah yang mengallir didalam pembuluh darah dan pembuluh kapiler darah.
a. IkanSistem transportasi pada ikan merupakan peredaran darah tunggal, karena hanya satu kali melalui jantung dalam satu peredaran darah lengkap.Sistem transportasi pada ikan dilakukan melalui sistem peredaran darah yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Pada ikan, jantung terdiri dari 2 ruangan, yaitu atrium dan ventrikel. Darah pada ikan tidak memiliki sel darah merah yang mengandung hemoglobin seperti pada mamalia, melainkan mengandung sel darah merah yang disebut eritrosit dan berisi pigmen bernama hemoglobin yang terdiri dari protein globin dan zat besi.
Dalam proses peredaran darah, darah yang kaya oksigen mengalir dari insang ke jantung melalui vena. Setelah masuk ke jantung, darah yang mengandung oksigen dipompa ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri. Sementara itu, darah yang mengandung karbon dioksida mengalir dari tubuh ke jantung melalui pembuluh darah vena, dan kemudian dipompa ke insang untuk dioksidasi ulang.
Selain sistem peredaran darah, ikan juga memiliki sistem transportasi yang unik yaitu swim bladder atau kantung renang yang berfungsi sebagai alat bantu pengapungan. Kantung renang ini dapat diisi dengan gas untuk mengatur densitas tubuh ikan dan membantu ikan mengapung pada kedalaman tertentu di air.
Sistem transportasi pada ikan sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Ikan yang sehat dan memiliki sistem transportasi yang baik akan memiliki kemampuan untuk mencari makanan, berkembang biak, dan bertahan hidup di habitatnya.
b. Amfibia
Peredaran darah pada amfibia, contohnya katak adalah peredaran darah ganda karena melalui jantung sebanyak dua kali, yaitu saat peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. Sistem transportasi pada amfibia terdiri dari sistem peredaran darah dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah pada amfibia bersifat terbuka, artinya darah mengalir bebas dalam rongga tubuh dan tidak selalu terdapat pembuluh darah yang menyambungkan seluruh tubuh. Darah pada amfibia terdiri dari plasma, eritrosit, dan leukosit, dan selain itu terdapat cairan limfa yang membantu mengangkut zat-zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
Jantung pada amfibia terdiri dari 3 ruangan, yaitu atrium kiri dan kanan serta ventrikel tunggal. Darah yang kaya oksigen dari paru-paru akan masuk ke atrium kiri, kemudian dipompa oleh ventrikel ke seluruh tubuh melalui aorta. Setelah darah kehilangan oksigen dan kembali ke jantung melalui vena, darah akan masuk ke atrium kanan, kemudian dipompa oleh ventrikel ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
Sistem limfatik pada amfibia juga berfungsi untuk mengangkut zat-zat makanan dan oksigen, tetapi tidak terdapat kelenjar getah bening. Cairan limfa yang terdapat pada amfibia dihasilkan oleh kelenjar kulit dan saluran pencernaan, kemudian diangkut oleh pembuluh limfe ke dalam pembuluh darah.
Sistem transportasi pada amfibia sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Dengan sistem peredaran darah dan sistem limfatik yang baik, amfibia dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, oksigen, dan pembuangan sisa metabolisme dalam tubuhnya. Namun, karena sistem peredaran darah terbuka pada amfibia, maka mereka lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
c. Reptilia
Sistem transportasi pada reptilia terdiri dari sistem peredaran darah tertutup dan sistem limfatik. Sistem peredaran darah pada reptilia mirip dengan sistem peredaran darah pada mamalia, yaitu terdiri dari jantung dengan 3 atau 4 ruangan, pembuluh darah, dan darah yang mengandung plasma, sel darah merah, dan sel darah putih.
Jantung reptilia terdiri dari atrium kanan dan kiri serta ventrikel tunggal atau terpisah. Darah kaya oksigen dari paru-paru masuk ke atrium kiri, kemudian dipompa oleh ventrikel kiri ke seluruh tubuh melalui aorta. Setelah darah kehilangan oksigen dan kembali ke jantung melalui vena, darah akan masuk ke atrium kanan, kemudian dipompa oleh ventrikel kanan ke paru-paru untuk mengambil oksigen.
Sistem limfatik pada reptilia berfungsi untuk mengangkut cairan limfa, membawa nutrisi dan zat-zat penting ke dalam tubuh, dan membantu mengeluarkan sisa metabolisme. Cairan limfa dihasilkan oleh kelenjar getah bening dan bergerak melalui sistem saluran limfatik yang terdiri dari pembuluh-pembuluh limfa, sama seperti pada mamalia.
Namun, ada beberapa perbedaan pada sistem transportasi reptilia dan mamalia. Salah satu perbedaan adalah pada reptilia, aorta bercabang menjadi beberapa cabang besar yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh, sedangkan pada mamalia, aorta mengalirkan darah ke organ-organ penting terlebih dahulu sebelum bercabang menjadi cabang-cabang kecil.
Sistem transportasi pada reptilia sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Dengan sistem peredaran darah dan sistem limfatik yang baik, reptilia dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, oksigen, dan pembuangan sisa metabolisme dalam tubuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar