RANGKUMAN MATERI IPA BIOLOGI KELAS 11 SEMESTER 1
LANJUTAN BAB 1
C. Perbedaaan Antara Sel Hewan dan Tumbuhan
1. Sel Hewan
Ciri khas sel hewan adalah memiliki sentriol. Sel hewan mengandung dua sentriol yang terdapat dalam sitoplasma didekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubul, setiap mikrotubul memiliki dua bagian yang terikat padanya. Kedua sentriol biasanya berhadapan dengan sudut tegak lurus.
Sebelum sel membagi diri, sentriolnya melakukan duplikasi dan satu pasang berpindah kesisi berlawanan pada nukleus, kemudian gelondong pembedahan terbentuk diantaranya. Pada beberapa sel, sentriol berduplikasi membentuk benda basal silia dan flagelata.
2. Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan memiliki sel yang tidak dimiliki oleh sel hewan, diantranya adalah adanya vakuola, kloroplas, dan dinding sel.
- Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasma yang berisi cairan, dibatasi oleh membran yang identik dengan membran plasma. Vakuola sering terbentuk karena pelipatan membran sel kearah dalam. vakuola memiliki bebrpa fungsi, antara lain:
- Memasukan air melalui tonoplas yang bersifat diferensial parmiabel untuk membangun turgor sel.
- Vakuola ada yang berisi pigmen dalam bentuk larutan, seperti antosian, termasuk antosianin yang berwarna merah, biru, dan lembayung, juga warna gading dan kuning.
- Vakuola tumbuhan, kadang-kadang mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagi lisosom waktu hidup. Setelah sel mati, tonoplas kehilangan sifat diferensial permiabelnya sehingga enzim-enzim lolos keluar menyebabkan autolisis (penghancuran diri).
- Menjadi tempat timbunan sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium oksalat dan beberapa alkaloid, seperti tanin. Lateks (getah) dapat berkumpul dalam vakuola dalam bentuk emulsi. Sel khusus yang berfungsi seperti ini disebut latisofer, misalnya pada Hevea brasilianse dan Canobis sativa.
- Menjadi tempat pengimpanan zat makanan terlarut yang sewaktu-waktu dapat digunakan oleh sitoplasma.
- Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel-sel tumbuhan dan ganggang tertentu. Pada sel tumbuhan, kloroplas niasanya dijumpai dalam bentuk cakram. Klorplas dibatasi dengan membran ganda yang didalamnya terdapat sistem luar membran interval yang terbenam dalam matriks fluida yang disebut stoma. Membran dalam, kaya akan fosfolipid dan protein. Selain itu, kloroplas juga mengandung pigmen yang paling utama diantaranya adalah klorofil.
Pigmen-pigmen tumbuhan tingkat tinggi terbagi menjadi dua macam, yaitu klorofil dan karetenoid. Klorofil berfungsi menyerap sinar merah dan biru-ungu, memantulkan sinar hijau, kecuali bisa tertutup oleh pigmen warna lain. Karotenoid merupakan pigmen berwarna kuning, orange, merah atau coklat yang menyerap sinar bergelombang antara biru-ungu. Ada dua tipe karotenoid, yaitu karoten dan xantofil.
- Dinding Sel
Sebagian besar ganggang dan semua tumbuhan, diluar membran sel terdapat pembungkus luar yang terdiri atas solulosa polisakarida dan yang membentuk dinding sel yang kaku. Penataan fibril-fibril solulosa terlihat beraturan sehingga terbentuk dinding sel. Selain solulosa, dinding sel juga mengandung polisakarida sebagai konstruksi penguat dinding sel.
D. Transfor Melalui Membran Sel
Pada dasarnya, ada 4 macam gerak lewat membran sel ini, yaitu disfusi, osmosis, transfor aktif, dan endositosis atau eksositosis.
1. Difusi
Difusi adalah, gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi kedaerah lain dengan konsentrasi lebih rendah yang disebabkan oleh energi kinetik molekul-molekul tersebut. Pada umumnya zat yang larut dalam lipid, yaitu hidrofobik lebih muah berdifusi melalui membran daripada molekul hidrofilik. Selain itu, membran sel juga bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil yang tidak bermuatan seperti Hodrogen, karbon dioksida, dan oksigen. Dalam keadaan yan sama, molekul kecil lebih cepat berdisfusi melalui membran sel daripada molekul besar.
Difisi terbantu tergantung pada suatu mekanisme transfor khusus dari membran sel seperti permease. Permease adalah suatu protein (enzim) embran sel yang akan memberi jalan bagi ion dan molekul polar tidak bermuatan agar dapat melintasi dua lapisan lipid hidrofibik dari membran sel.
2. Osmosis
Pada hakikatnya, osmosis merupakan suatu proses disfusi. Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui setiap selaput yang permeabel secara diferesnsial. Pelarut unversal adalah air. Jadi, dpat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari pelarut yang berkonsentrasi tinggi (banyak air) kepelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air).
Bila konsentrasi zat terlalu lebih tinggi (sedikit air atau hipertonik) daripada dilaur sel, naka air yang ada diluar sel akan masuk kedalam sel. Sedangkan, bila sel memiliki konsentrasi zat yang terlalu rendah (banyak air) daripada diluar sel, maka air yang ada didalam sel akan keluar sel.
3. Transpor aktif
Transfor aktif merupakan gerakan ion dan molekul melawan suatu gradien konsentrasi dengan menggunakan energi untuk masuk atau kelur sel melalui membran sel. Selain memerlukan energi berupa ATP, transfor aktif juga memerlukan enzim untuk memindahkan melokul dan ion dari tempat konsentrasi rendah ketempat konsnetrasi tinggi. Agar enzim dapat berfungsi sebagai pompa, maka enzim tersebuut harus dapat mengikat ion dan mengangkut ion dari satu sisi membran kesatu sisi lain.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis adalah suatu mekanisme pengangkutan bahan, seperti mikromolekul protein dari cairan dilaur sel kedalam sel dengn membungkus makromolekul tersebut dengan cara melekkukan sebagian dari membraan sel kedalam. kantung yang terbentuk kemudian melepeskan diri dari bagian luar membran dan membentuk vakuola di dalam sitoplasma. Kemudian, llisosom menyatu dengan vakuola endositik tersebut dengan isi dari organel tersebut menjadi satu lisosom sekunder. Enzim-enzim lisosom akan mencerna makromolekul menjadi bahan yang mudah larut (asam amino, gula, dan nukleotida.
Eksositosis adalah kebalikan dari endosistosis. Pada sel-sel yang mengeluarkan protein dalam jumlah yang besar, protein tersebut pertama-tama berkumpul didalam sebuah kantung dilapisi membran didalam aparat golgi, kemudian bergerak ke permukaan sel, lalu mendekat pada membran sel dan mengosongkan isinya keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar