Rabu, 03 Mei 2023

RANGKUMAN MATERI IPA BIOLOGI KELAS 11

 RANGKUMAN MATERI IPA BIOLOGI KELAS 11 SEMESTER 1

LANJUTAN BAB 10

Sistem Reproduksi Manusia

B. Gametogenesis

Gametogenesis adalah pembentukan telur dan sperma pada kedua induknya. Pembentukan sperma disebut spermagenesis, sedangkan pembentukan sel telur disebut oogenesis. Selama gametogenesis berlangsung pembelahan secara meosis (berasal dari bahasa yunani = meioum, yang berarti berkurang), yaitu berkurangnya jumlah kromosom dari keadaaan diploid menjadi haploid. Jika dua gamet beratu pada fertilisasi, gabungan kedua nukleusnya akan membentuk 2n kromosom.

    1. Spermatogenesis

Spermatogenesis terjadi pada organ reproduksi pria, yaitu testis. Spermatogenesis dimulai dari pertumbuhan spermatogonium menjadi sel yang lebih besar disebut spermatosit primer. Spermatid adalah sebuah sel bundar denagn sejumlah besar protoplasma dan merupakan gamet dewasa  dengan sejumlah kromosom haploid.

Pada akhir proses, terjadi pertumbuahan dan perkembangan atau diferensiasi yang rumit, tetepi bukan pembelahan sel, yaitu mengubah spermatid menjadi sperma yang fungsional. Nukeleus menegcil dan menjadi kepala sperma, sedangkan sebagain besar sitoplasma dibuang. Sperma ini mengandung enzim yang memegang peranan dalam menembus membran sel telur.

Spermatogenesis terjadi secara diklik disemua bagian tubulus seminoferus. Pada manusia, perkembangan spermatogenium menjadi sperma matang membutuhkan waktu 16 hari.

Spermatogenesis dipengaruhi oleh horomon gonadotoropin, Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), dan hormon tetosteron.

    2. Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau ovum pada wanita. Proses ini dimulai saat seorang bayi perempuan dilahirkan dan mencapai puncaknya saat seorang wanita mencapai masa suburnya. Oogenesis melibatkan serangkaian tahapan yang kompleks dan melibatkan interaksi antara hormon dan gen.


Tahapan oogenesis meliputi:

  1. Pembentukan ovogonium Ovogonium adalah sel telur primitif yang terbentuk saat bayi perempuan masih dalam kandungan. Ovogonium berada dalam keadaan dorman sampai masa pubertas dimulai.

  2. Tahap pertumbuhan Setelah memasuki masa pubertas, ovogonium berkembang menjadi ovosit primer. Ovosit primer mengalami pembelahan mitosis menjadi dua sel anak yang asimetris, yaitu sel ovum dan sel pola. Sel pola akan mengecil dan akhirnya mengalami degenerasi.

  3. Tahap meiosis I Pada tahap ini, sel ovum memulai proses meiosis I yang akan menghasilkan dua sel anak, yaitu ovum yang lebih besar dan sel pola yang lebih kecil. Tahap ini terhenti pada saat telofase I dan melanjutkan lagi saat ovum dilepaskan dari ovarium.

  4. Tahap meiosis II Setelah pembuahan terjadi, sel ovum melanjutkan proses meiosis II. Tahap ini akan menghasilkan tiga sel anak, yaitu ovum yang mengandung sebagian besar sitoplasma dan organel sel, serta dua sel pola yang lebih kecil.

  5. Pembuahan Jika sel sperma berhasil membuahi sel ovum, maka zigot yang terbentuk akan mengalami pembelahan sel dan membentuk embrio.

C. Fertilisasi, Menstruasi, dan Kehamilan

    1. Fertilisasi

Setelah sel telur menjadi matang dan mampu mengadakan penatuan dengan sperma akan terjadi ovulasi. Sel telur ini akan ditangkap oleh infundibulun, kemudian melewati tuba fallopii. Jika dituba fallopii terdapat sperma maka akan terjadi peleburan amtara sperma dan sel telur, proses ini disebut dengan fertilisasi.

Fertilisasi internal, memerlukan kopulasi, yaitu penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan kedalam alat kelamin betina. Pada waktu kopulasi, sperma yang tersimpan terutama didalam epididimis disemprotkan oleh kontraksi mendadak dari otot di dalam dan disekitar saluran reproduksi jantan dan bersamaan dengan itu kelenjar kelamin aksesori mengeluarkan sekresinya. Cairan seminal yang dikelauarkan itu dapat mengandung 400.000.000 sperma. Lendir didalam cairan seminal berguna sebagai wahana bagi sperma. Setelah semen diposisikan dalam vagina, enzim proteolitik mengubah lendir tersebut menjadi cairan yang lebih encer agar sperma menjaddi sangat motil. Fruktosa merupakan sumber energi bagi sperma, zat basa mencegah matinya sperma karena suasana asam yang lazimnya terdapat dalam vagina.

Setelah fertilisasi terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan bergerak menuju rahim dan menempel pada dinding rahim untuk tumbuh dan berkembang menjadi janin. Proses ini memakan waktu sekitar seminggu dan disebut sebagai perjalanan zigot atau blastokista. Setelah itu, sel telur yang dibuahi akan terus berkembang menjadi embrio, yang kemudian akan tumbuh menjadi janin.

    2. Menstruasi Pada Wanita

Menstruasi atau haid adalah suatu proses alami yang terjadi pada wanita saat mengalami siklus menstruasi setiap bulan. Proses ini melibatkan pengelupasan lapisan rahim dan pengeluaran darah dan jaringan dari tubuh. Menstruasi biasanya terjadi setiap 28-35 hari dan berlangsung selama sekitar 3-7 hari.

Siklus menstruasi dimulai saat hormon estrogen mulai meningkat di dalam tubuh. Hormon ini merangsang pertumbuhan dan persiapan lapisan rahim untuk kehamilan. Ketika sel telur matang dan dilepaskan dari ovarium (ovulasi), hormon progesteron mulai diproduksi untuk membantu mempertahankan lapisan rahim.

Jika sel telur tidak dibuahi oleh sperma, kadar hormon estrogen dan progesteron akan turun tajam dan menyebabkan pengelupasan lapisan rahim. Darah dan jaringan yang dilepaskan dari rahim akan dikeluarkan dari tubuh melalui vagina sebagai menstruasi.

Proses menstruasi biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan, namun beberapa wanita dapat mengalami gejala seperti kram perut, sakit kepala, dan kelelahan selama menstruasi. Terkadang, menstruasi juga dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius, seperti endometriosis atau gangguan hormon.

    3. Kehamilan dan Persalinan

Pada kehamilan dan persalinan melibatkan perkembangan zigor disertai kerjasama hormon sejak terjadinya pembuahan sampai kelahiran. Setelah ovulasi atau pelapisam sel telur, sel telur akan masuk kedalam tuba fallpopii (oviduk). Di saluran ini, ovum dikelilingi oleh sperma, tapi hanya satu sperma yang dapat membuahi sel telur, sedangkan ekor sperma tertinggal di luar. Kemudian, terjadi persatuan inti sel telur dan inti sel sperma pembentuk zigot yang mengandung separuh sifat ayah dan separuh sifat ibu.


Berikut ini adalah tahapan-tahapan perkembangan zigot:

  1. Pembelahan Zigot Setelah terjadinya pembuahan, zigot akan membelah menjadi dua sel yang identik. Pembelahan sel tersebut terus berlanjut sehingga terbentuklah bola sel yang disebut morula.

  2. Pembentukan Blastula Setelah beberapa pembelahan, morula akan berubah menjadi blastula. Blastula adalah bola sel yang memiliki rongga di tengahnya yang disebut blastokel. Pada tahap ini, sel-sel di bagian dalam blastula akan membentuk embrio dan sel-sel di bagian luar akan membentuk plasenta.

  3. Pembentukan Gastrula Selanjutnya, blastula akan mengalami pembentukan gastrula. Pada tahap ini, lapisan sel pada bagian luar blastula akan membentuk lapisan kulit dan lapisan dalam membentuk lapisan organ dalam. Sel-sel di antara kedua lapisan ini akan membentuk mesoderm yang kemudian akan membentuk tulang, otot, dan sistem sirkulasi.

  4. Pembentukan Organisme Setelah gastrula terbentuk, sel-sel mulai bergerak ke tempatnya masing-masing dan membentuk organ-organ yang lebih kompleks. Janin pada tahap ini memiliki bentuk mirip dengan manusia, namun masih sangat kecil dan belum berkembang sepenuhnya.

  5. Perkembangan Lanjutan Pada tahap selanjutnya, organ-organ akan terus berkembang dan semakin lengkap. Janin akan tumbuh semakin besar dan mulai aktif bergerak di dalam rahim. Selama masa ini, janin akan terus berkembang hingga akhirnya siap untuk dilahirkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FAKTA MENARIK GAME HILL CLIMBING RACING

  HILL CLIMBING RACING SEJARAH Hill Climb Racing adalah sebuah permainan video mobil balap yang dikembangkan oleh studio permainan Finlandia...