RANGKUMAN MATERI IPA BIOLOGI KELAS 11 SEMESTER 1
LANJUTAN BAB 9
B. Hormon
Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar endokrin disebut kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran, hormon yang dihasilkan langsung dibawa oleh darah untuk diedarkan keseluruh tubuh.
Hormon berfungsi untuk mengatur pertumbuhan, metabolisme tubuh, reproduksi dan tingkah laku. Sebagai subsistem dalam sistem koordinasi maka hormon mempunyai hubungan yang sangat erat dengan sistem saraf.
Berdasarkan aktivitsanya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
- kelenjar yang bekerja sepanjang hayat,
- kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertantu, dan
- kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja.
Kelenjar hepofisis yang terletak diotak besar disebut juga master of gland, karena menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Kelenjar hepofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior. kelenjar hepofisis bekerja sama dengan hipotalamus mengendalikan organ-organ tubuh.
a. Hipofisis bagian anterior
Hipofisis bagian anterior menghasilkan hormon somatotrof (hormon pertumbuhan). Hormon ini berpengaruh pada pertumbuhan tulang manusia. Kelebihan hormon ini pada anak-anak mengkibatkan pertumbuhan raksasa yang disebut gigantisme. Apabila kelebihan hormon ini pada orang dewasa akan mengakibatkan pertumbuhan memanjang pada ujung-ujung tulang tertentu seperti ujung-ujung tulang muka, yang disebut akromegali. Kekurangan hormon pertumbuhan akan mengakibatkan pertumbuhan kecil yang disebut kretinisme.
Hormon tirotrof adalah hormon yang mengatur pertumbuhan dan fungsi kelenjar gondok atau kelenjar tiroid. Hormon ini mempengaruhi pengambilan unsur iodium, dan sintesis hormon tiroksin. Hormon Adrenokortikotrof (ACTH) merupakan hormon yang merangsang kelenjar adrenal untuk mensekresi glukokortikoroid. Hormon Laktogenik atau hormon Prolaktin merupakan hormon yang merangsang kelenjar susu untuk menghasilkan air susu.
Hormon gonadritof pada wanita, terdiri atas Follicle Stimulating Hormon (FSH) yang berfungsi merangsang pertumbuhan folikel ovarium, menghasilkan estrogen, dan Luteineing Hormon (LH) yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan folikel ovarium menjadi korpus luteum, korpus leutum menghasilkan progesteron.
Hormon gonadrotof pada pria terdiri atas Follicle Stimulating Hormon (FSH) yang berfungsi merangsang terjadinya spermatogenesis dan hormon perangsang sel-sel intertisil (ICTH) atau hormon luteinisasi yang berfungsi merangsang sel-sel intertisiil untuk menghasilkan testoteron.
b. Hipofisis bagain tengah
Hipofisis bagian tengah mengahsilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Simulating Hormon (MSH). Apabila hormon ini terlalu banyak dihasilkan, maka akan menyebabkan kulit menjadi hitam.
c. Hipofisis bagian posterior
Hepofisis bagian poterior menghasilkan eksitosin yang berfungsi menpengaruhi otot uterus berkontraksi sehingga mempermudah proses persalinan, dan hormon vasopresin, yang berfungsi sebagai anti diuretik, mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak. Hal ini berhubungan dengan fungsinya yang menyebabkan kontraksi otot-otot usus halus, kantong air seni, dan kantong empedu serta menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid adalah tiroksin dan tridotrinonin yang berperan mempengaruhi proses metabolisme, memproduksi energi dan oksidasi sel, pertumbuhan fisik, kematangan seksual, distribusi garam dan pengubahan glukosa menjadi glukogen. Selain itu, menghasilkan hormon kalsitonin yang berfungsi menjaga keseimbangan kaslium darah. Kelebihan hormon ini menyebabkan penyakit yang disebut Marbos Basedoro. Sedangkan, kekurangan hormon ini pada masa pertumbuhan akan mengakibatkan penyakit yang disebut kretinisme. Apabila terjadi pada saat dewasa disebut mixoedium (kegemukan) dan kebodohan.
3. Kelenjar Parateroid (Kelenjar anak gondok)
Kelenjar ini menghasilkan kelenjar parathormon yang berperan menjaga keseimbangan kalsium dalam darah. Kelebihan hromon ini menyebabkan kalsium dalam tulang terambil sehingga terjadi perendapan kalsium dan menyebabkan batu ginjal. Pada beberapa orang dapat menyebabkan tulang mudah sekali patah. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan gejala kadar kapur dalam darah menurun, kejang tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok kearah pangkal, kesemuta dan sukar tidur.\
4. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar ini menempel pada bagian atas ginjal. Pada satu ginjal terdapat satu kelenjar adrenal yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (modula). Hormon yang dihasilkan kortikoid mineral yang berfungsi menyerap natrium dari darah dan reabsorpasi air pada ginjal. Hormon glukosa kortikoid berfungsi menaikan kadar glukosa darah, dan berperan dalam mengubah protein menjadi glikogen dan selanjutnya menjadi glukosa.
Kerusakan pada korteks kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit Addison dan gejala kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntah-muntah, dan terasa sakit di dalam tubuh. Kelenjar ini juga menghasilkan horomon androgen yang berpengaruh menentukan sifat kelamin sekunder pria. Kelebihan hormon ini menyebabkan penyakit yang disebut virilisme, yaitu ciri seksual pria yang ada di wanita.
5. Kelenjar Pankreas
Sel pada pankreas dikenal dengan pulau langerhans. Pulau langerhans ini menghasilkan hormon insulin. Insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan disimpan pada sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen dan akan disimpan. Kekurangan insulin dapat menyebabkan diabetes melitus dan gangguan jantung serta ginjal.
6. Kelenjar Gonad
Ovarium merupakan alat reproduksi wanita, hormon yang dihasilkan oleh ovarium adalah hormon estrogen dan hromon progesteron. Hormon entrogen dihasilkan oleh Folicle Graaf. Pembentukan hormon ini dirangsang oleh FSH. Fungai entrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah tanda yang membedakan antara wanita dengan pria tanpa melihat kelaminya.
Progesteron adalah salah satu hormon seks wanita yang diproduksi oleh ovarium selama siklus menstruasi dan selama kehamilan. Hormon ini berperan penting dalam mempersiapkan rahim untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi dan mempertahankan kehamilan.
Selama siklus menstruasi, kadar progesteron akan meningkat setelah ovulasi dan menurun drastis jika tidak terjadi pembuahan. Jika pembuahan terjadi, maka kadar progesteron akan terus meningkat selama kehamilan untuk membantu mempertahankan kehamilan dan mempersiapkan rahim untuk melahirkan.
Testis merupakan organ reproduksi khusus pria. Testis menghasilkan hormon endrogen, yaitu testosteron. Testtosteron berfungsi menimbulkan ciri-ciri seksual pada pria. Misalnya dada menjadi bidang, tumbuh kumis, dan suara menjadi lebih berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar